Loading...

“Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana

“Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana - Hallo sahabat Ramalan Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul “Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Fenomena, Artikel Hari Ini, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Ragam, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Loading...
Judul : “Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana
link : “Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana

Baca juga


“Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana

Loading...
Ambon, Malukupost.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku menyatakan penerapan program lima hari sekolah dalam seminggu (Full Day School) untuk tingkat SMA/SMK di kota Ambon masih terhambat ketersediaan sarana dan prasarana. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, Saleh Thio, dikonfirmasi, Minggu (18/6), mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon ternyata 15 SMA/SMK belum bisa menerapkan program "Full Day School" pada tahun ajaran 2017/2018. "15 sekolah itu proses belajar mengajarnya memberlakukan pagi dan siang hari sehingga belum bisa menerapkan program tersebut," ujarnya.
Ambon, Malukupost.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku menyatakan penerapan program lima hari sekolah dalam seminggu (Full Day School) untuk tingkat SMA/SMK di kota Ambon masih terhambat ketersediaan sarana dan prasarana.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Maluku, Saleh Thio, dikonfirmasi, Minggu (18/6), mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Ambon ternyata 15 SMA/SMK belum bisa menerapkan program "Full Day School" pada tahun ajaran 2017/2018.

"15 sekolah itu proses belajar mengajarnya memberlakukan pagi dan siang hari sehingga belum bisa menerapkan program tersebut," ujarnya.

Kendati tidak dirinci 15 sekolah tersebut, tetapi siap menyurati Mendikbud, Muhadjir Effendy untuk melaporkan hambatan tersebut.

"Kami pun harus berkoordinasi dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy untuk menangani keterbatasan sarana maupun prasarana pendidikan agar program "Full Day School" bisa diterapkan di semua SMA/SMK di daerah ini," kata Saleh.

Dia mengakui telah bertatap muka dengan para kepala sekolah dan komite untuk menyosialisasikan program "Full Day School", selanjutnya melakukan evaluasi dan memutuskan kesepakatan untuk diterapkan pada awal tahun ajaran 2017/2018 bagi sekolah yang sudah siap.

"Jadi akan diterapkan proses belajar mengajar dimulai pada pukul 07.30 WIT - pukul 16.00 WIT. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan berlangsung selama delapan jam sehari selama lima hari," ujar Saleh.

Karena itu, para guru diimbau agar mematuhi aturan penerapan program "Full Daya Schooll" dengan dilarang mengajar pagi maupun siang hari sehingga bisa fokus dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah.

"Penerapan program 'Full Daya School' ini juga bertujuan untuk para guru meningkatkan kualitasnya sehingga bisa menerapkan kurikulum yang telah diputuskan pemerintah," tandas Saleh.

Di Kota Ambon hanya sekolah swasta yang telah melaksanakan program "Full Daya School" yakni SMP Kalam Kudus, SMP Lentera dan SMP Xaverius. (MP-4)

Loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "“Full Day School" Di Kota Ambon Masih Terhambat Sarana"

Posting Komentar